Tuesday, July 6, 2010

Kuliner : Omah Dhuwur Kota Gede






Kini, saya meluncur ke Jogja hanya untuk menikmati santap siang di sebuah resto bernama Omah Dhuwur. Yang seru disini, selain makanan yang disajikan dengan penampilan yang cukup menarik, tapi juga di dukung dengan nuansa background resto yang mempesona. Kita bisa pilih suasana dan lokasi duduk yang memang di dekor dengan nuansa dan interior klasik dan tradisional Jawa.

Design
Kita sudah disambut sama eksterior & interior yang menawan dengan dikelilingi kolam air dan pot dengan tanaman hijau di atas lantai kayu. Belum lagi atap yang memang terbagi antara kayu dan kaca sehingga sinar matahari bisa masuk melengkapi nuansa cahaya restoran. Pintu klasik dari kayu dipadukan menjadi pemanis penutup ruang demi ruang di dalam resto. Coba aja lihat ke langit-langit, lampu penerang ruangan di desain secara apik dengan konsep keong berwarna mutiara. Tersedia ruangan dengan padanan kursi kayu klasik dengan meja panjang berbalut taplak putih.

Teras Belakang
Menuju ke bagian belakang resto, ternyata suasana resto di bentuk lebih ”akrab”, dengan mengumpulnya kursi dan meja kayu dengan hiasan payung terbalik menjadi hiasan di atap. Sentuhan tanaman pakis dalam sebuah pot besar pun menjadi penambah suasana resto.

Specialties
Menilik pada menu makanan, urusan yang satu ini, bikin saya ngga sabar buat mencicipi satu per satu. Fried local spring chicken mereka adalah andalan yang harus saya coba. Dengan bahasa lokalnya, Ayam Goreng Sere. Rasanya lumayan nendang, presentasi ayam goreng dengan rempahan bumbu yang crispy plus nasi yang dibungkus dengan daun pisang. Topping sambel nya pun beraga, hijau, merah, dan saos sambal. Harganya, 55rb.
Serunya lagi, sebelum memesan itu semua, penganan pembukanya adalah keripik singkong sudah bisa kita nikmati sebelum order.
Ok, itu baru aja pesananan makanan pertama. Coba deh perhatikan makanan yang satu ini. Sop Buntut a la Omah Dhuwur ini ngga boleh lewat buat di rasakan. Daging yang empuk ternyata temenan sama kuah yang gurih dan teman masa kecil mereka, kacang merah! Si kacang merah menambah rasa sop buntut jadi tambah nikmat. Belum lagi kalo si buntut ternyata juga punya temen handal nasi putih dan tempe goreng sebagai side dishes nya.
Kalo ngobrol soal pelepeas dahaga sih.. ini juga luar biasa. Jambu Slarong. Kombinasi buah jambu biji dipotong-potong, diisi dengan air jeruk. Dan satu minuman yang merupakan traditional Java drink merupakan paduan rasa kunir, jahe, asam dan lemon grass. It was marvelous taste!
Kalau jalan-jalan ke Kota Gede, dan mampir ke Omah Dhuwur, siapin dompet yang lumayan tebel, mau tebel duit atau tebel kartu debit bahkan kredit juga boleh, karena harga rata-rata makanan disini sekitar 25 ribu sampe 130 ribuan.
Kesan disini memang makanannya mahal, minuman harga standar 13ribuan, namun hospitality dan nuansanya serta suasana resto yang beda. Itu yang kita beli, kualitas.

Loc :
OMAH DHUWUR RESTAURANT
Jl. Mondorakan 252 Kotagede Jogjakarta
0274 374952 / 081 804 200 606

No comments:

Post a Comment